Syarat-syarat dan Ruang Lingkup PMR


Palang Merah Remaja (PMR)

PMR adalah wadah kegiatan remaja di sekolah atau lembaga pendidikan normal dalam kepalangmerahan melalui program ekstra kurikuler.

Persyaratan menjadi anggota PMR
  • WNI atau WNA yang berdomisili di Indonesia
  • Berusia 7-20 tahun dan belum menikah
  • Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA
  • Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar kepalangmerahan
  • Mendapat persetujuan orang tua/wali

Anggota PMR
  • PMR MULA
    Usia 7 – 12 tahun atau setingkat SD
  • PMR MADYA
    Usia 12 – 16 tahun atau setingkat SLTP
  • PMR WIRA
    Usia 16 – 20 tahun atau setingkat SLTA
Kegiatan PMR
  • Pengumpulan bantuan di sekolah untuk korban bencana
  • Bakti sosial dengan kunjungan ke rumah sakit atau panti jompo/panti asuhan untuk perawatan keluarga, gerakan kebersihan lingkungan, dsb
  • Mengikuti gerakan kakek/nenek angkat asuh
  • Mengikuti pelatihan remaja sebaya di bidang kesehatan remaja dan HIV/AIDS
  • Donor darah siswa
  • Seni (majalah dinding, lomba-lomba)
  • Pertukaran album, program persahabatan remaja palang merah regional/internasional
  • Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) PMR
Ruang lingkup kegiatan PMR dikenal dengan nama “Tri Bakti Remaja”, yang mengandung arti:
  • Berbakti kepada masyarakat

  • Seperti mengadakan kunjungan berkala ke panti jompo, menjadi donor darah
  • Mempertinggi keterampilan serta memelihara kebersihan dan kesehatan

  • Misalnya, mempraktikkan kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar, mampu melakukan pada luka lecet
  • Mempererat persahabatan nasional dan internasional

  • Contohnya, melakukan latihan gabungan PMR dengan kelompok PMR lain, saling bertukar album persahabatan

Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan organisasi untuk mewujudkan cita-citanya dalam pengabdian terhadap tugas-tugas kemanusiaan. Tantangan yang dihadapi PMI dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan yang dimaksud adalah kita tidak hanya dituntut untuk memiliki motivasi dan dedikasi saja, tetapi harus pula memiliki keterampilan dan keahlian yang memadai.

Dalam mengembangkan kegiatan untuk para remaja dan pemuda, PMI mewujudkan peran sertanya melalui PMR untuk menjadi manusia yang berperikemanusiaan, berbudi luhur, jujur, serta bersedia tanpa pamrih membantu sesama manusia. Selain itu masyarakat mempunyai banyak tenaga potensial (KSR) yang dapat bermanfaat bagi PMI untuk mewujudkan tugas-tugas pengabdian kemanusiaan. Disini KSR diberikan pembinaan dan pelatihan berupa:

  • Pendidikan PMR
  • Pendidikan KSR
  • Kursus asisten transfusi darah
  • Pendidikan untuk masyarakat

BONGKAR PASANG TANDU (PBT)

1. Pengertian, Sifat dan Guna Tenda
Tenda merupakan bangunan darurat yang didirikan untuk menghadapi kebutuhan mendadak yang relatif singkat, dan untuk berteduh yang bersifat sederhana yang mempunyai komponen peralatan minim dan ringan, proses mendirikan dan membongkarnya mudah dan cepat, sehingga mudah dipindahkan ke tempat lain.
Komponen Peralatan Tenda
  1. Atap
  2. Kerangka
  3. Tali temali
  4. Pasak
  5. Alat bantu lainnya seperti palu
2. Tenda dan penggunaannya a. Macam-macam tenda
  1. Tenda kubah
  2. Tenda lonceng
  3. Tenda tipi(teepee)/kerucut
  4. Tenda mini
  5. Tenda dinding
  6. Tenda terob
b. Kelebihan
  1. Dapat didirikan kapan dan di mana saja.
  2. Dapat dibawa ke mana saja
  3. Dapat didirikan dalam waktu singkat
  4. Dapat digunakan untuk keperluan yang sangat sederhana (buka warung sampai keperluan yang sangat vital seperti menampung korban bencana)
  5. Tenaga yang diperlukan relatif sedikit
c. Kelemahan
  1. Tidak tahan lama
  2. Untuk pengadaannya memerlukan biaya yang relatif mahal
3. Tenda Standar PMI
  • Tenda Mini
  • Tenda Regu
  • Tanda Peleton
Ketiga macam tenda ini sering digunakan dalam kegiatan pelatihan dan penampungan korban bencana.Oleh karena itu, tenaga-tenaga PMI(PMR, KSR, TSR) dianjurkan mengetahui seluk-beluk dan memiliki keterampilan Pasang Bongkar Tenda (PBT).

1. Kelengkapan Pendirian Tenda Mini
  1. 1 atap dari plastik ukuran 5x6 m atau 5x8 m
  2. 2 tiang utama panjang 2,5 meter
  3. 8 tiang samping panjang 1,65 m
  4. 2 pasak utama dan 8 pasak samping
  5. 1 tali utama panjang ±20 m dan 8 tali samping panjang 2-2,5 m
  6. 2 palu besi @ 2 kg
  7. 5 orang untuk mendirikan dan atau membongkarnya
2. Kelengkapan Pendirian Tenda Regu
  1. 1 atap dari kain parasit atau terpal(jika terpasang ukuran 5x8 m)
  2. 1 belandar besar ±2 m
  3. 2 tiang utama panjang 3,5 meter
  4. 20-22 tiang samping panjang 1,65 m
  5. 4-6 buah tali utama panjang ±7 m dan 20-22 tali samping panjang ±3 m
  6. 6 pasak utama dan 20-22 pasak samping
  7. 2 palu besi @ 2 kg
  8. 5-7 orang untuk mendirikan dan atau membongkarnya
3. Kelengkapan Pendirian Tenda Peleton
  1. 1 atap dari kain parasit atu terpal
  2. 2-3 belandar besar @±2 m
  3. 3-4 tiang utama panjang 3,5 meter
  4. 34-40 tiang samping panjang 1,65 m
  5. 8-10 buah tali utama panjang ±7 m dan 34-40 tali samping panjang ±3 m
  6. 8-10 pasak utama dan 34-40 pasak samping
  7. 2 palu besi @ 5 kg
  8. 7-10 orang untuk mendirikan dan atau membongkarnya
4. Tabel Kelengkapan

NO

PERALATAN

MINI

REGU

PELETON

1.

Ukuran Tenda

5x6m;5x8m

4,6x7 m

6x13,5m;9x16 m

2.

Tiang Utama

2 buah

2 buah

3-4 buah

3.

Tiang samping

8 buah

22 buah

34-40 buah

4.

Belandar

-

1 buah

2-3 buah

5.

Tali Utama

2 buah

6 buah

8-10 buah

6.

Tali Samping

8 buah

22 buah

34-40 buah

7.

Pasak Utama

2 buah

6 buah

8-10 buah

8.

Pasak Samping

8 buah

22 buah

34-40 buah

9.

Palu Besi

2 buah @ 2 kg

2 buah @ 2 kg

2-5 buah @ 5 kg

10.

Tenaga yang diperlukan

5 orang

7 oarang

10 orang

Contoh Pasang Bongkar Tenda Mini

1. Persiapan

1. Tenda mini dibuka lebar-lebar, lipat bagian atas dan terletak di bagian dalam

2. Lipat jadi 4, lipat jadi 8 sekaligus

3. digulung atau lipat satu arah

4. Cek tali, patok pasak, tongkat dan palu

2. Pelaksanaan Pasang Tenda

1. Buka tenda setengah bagian

2. Letakkan tongkat di kedua sisi menghadap keluar

3. Rentangkan tali lebih panjang 30 cm di arah tongkat yang satu ke tongkat yang lain

4. Ikat dengan simpul pangkal, tali masuk lobang dan simpul pangkal kembali pada tongkat

5. Ikat dengan simpul pangkal kedua patok, tancapkan kedua patok pada sisi sepanjang tongkat(tali terlihat kendor)

6. Tenda direntangkan utuh

7. Ikat ujung tenda dengan tali simpul pangkal, masukkan tali pada lobang tenda, ikat pada ujung tenda sisi lainnya dengan simpul pangkal

8. Ikat kedua patok dengan simpul pangkal dan tancapkan pada posisi penyudut dari ujung tenda

9. Lakukan hal yang sama seperti gerakan no.8 di sisi tenda lainnya

10. Dua tongkat diarahkan ke kanan ke dalam tenda posisinya setengah berdiri menuju berdiri dari arah dalam tenda, lalu rapikan

3. Pelaksanaan Bongkar Tenda

1. Cabut patok pada sisi kanan dan kiri

2. Lepaskan tali pada kedua sisi kanan dan kiri tenda, sekaligus digulung rapi

3. Cabut patok tengah tenda sekaligus dilepaskan dari tali

4. Lepaskan tongkat dari simopul kedua pangkal

5. Tali dirapikan

6. Tenda mini dibuka lebar-lebar, lipat bagian atas dan diletakkan dibagian dalam

7. Lipat tenda jadi empat, lipat jadi delapan sekaligus

8. Tenda digulung satu arah

9. Rapikan dan kembalikan alat pada posisi semula.

Trace & Mailing Services

Di banyak negara di muka bumi ini masih banyak terjadi konflik atau pertikaian senjata sehingga penderitaan yang ditimbulkan bukan hanya penderitaan fisik pada saat perang pecah namun juga penderitaan batin. Banyak diantara mereka yang menderita tekanan batin/mental akibat perpisahan dan ketidak pastian nasib anggota kelurga dan orang-orang yang dikasihi dengan cara mencari kabar tentang anggota keluarga yang hilang tersebut.

Dalam hal demikian Palang Merah hadir untuk membantu meringankan beban penderitaan mereka dengan pelayanan pencarian keluarga yang hilang dan penyampaian berita keluarga yang dikelola secara unik.

TUGAS INI DIJABARKAN DALAM BENTUK:

  • Mendata, memproses dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang perlu dibantu.
  • Menyampaikan berita antara naggota keluarga yang terpisah bila sarana komunikasi normal terganggu atau tidak ada hubungan Diplomatik antar negara yang bersangkutan.
  • Mencari anggota keluarga yang hilang.
  • Mempersatukan kembali anggota keluarga yang terpisah.
  • Transfer dan repatiriasi serta berusaha surat-surat resmi yang mungkin berguna untuk memperoleh pensiun atau biaya pengobatan dan lain-lain.
Untuk menjaga netralisasi dalam menjalankan tugas, ada etiket yang dipegang teguh oleh TMS. Bila usaha pencarian berhasil, pemberitahuan keberhasilan ini harus seizin orang yang dicari.

Kegiatan semacam ini sebenarnya telah dilaksanakan oleh PMI sejak masa Revolusi Kemerdekaan dimana PMI bekerjasama dengan Palang Merah Belanda melakukan Repatiriasi untuk Heiho, Romusha, Ho Kian ke Belanda, Jepang atau Tiongkok. Dengan adanya konflik bersenjata di Wilayah Timor Timur tahun 1976 dan pada pertengahan 1976 membanjirnya arus Pengungsi Vietnam di P. Galang dengan yang sudah bermukim di negara ketiga, maka suatu Proyek khusus TMS sebagai salah satu unit kerja di Markas Besar PMI mulai diaktifkan untuk melaksanakan tugas tersebut. Diharapkan prospek pengembangan tugas TMS juga bisa mencakup untuk pelayanan lain, misalnya yang diakibatkan karena peristiwa bencana alam.

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

Lagu yang pertama kali dikumandangkan tahun 1967 ini adalah ciptaan Mochtar H. S. yang adalah seorang tokoh PMI yang terkemuka waktu itu.

DAPUR UMUM PMI

Sebelum kita bahas tenteng Dapur Umum ( DU ) PMI terlebih dahulu kita harus ketahui sebab-sebab kita harus mendirikan Dapur. Dapur Umum didirikan apabila terjadi bencana yang dapat mengakibatkan:
1. Mengakibatkan penderitaan manusia
2. Mengganggu aktivitas
3. Menimbulkan kerusakan harta benda , alam beserta lingkungannya
4. Menghambat roda pembangunan

Karena terjadi bencana tersebut maka PMI akan melaksanakan Penanggulangan Korban Bencana yang bertujuan untuk:
1. Meringankan penderitaan
2. Mengatasi Kebutuhan Primer Seperti :

  • Perlindungan
  • Sandang
  • Pangan
  • Papan
  • Kesehatan


Supaya terpenuhinya kebutuhan tersebut terutama dibidang pangan maka PMI mendirikan DAPUR UMUM yang bertujuan :
1. Menyediakan makanan sederhana & layak , higienis , cukup bergizi
2. Dapat didistribusikan dalam waktu yang cepat dan tepat

Dalam 1 tim DU Terdiri dari anggota yaitu:

KETUA REGU

* Mengatur pembagian tugas anggota , membimbing dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas pelaksanaan dapur umum
* Bertanggung jawab secara langsung pada ketua tim Pengurus Cabang melalui ketua kelompok bila ada

WAKIL KETUA REGU

* Mewakili ketua regu bila ketua berhalangan
* Bertanggungjawab atas pelayanan makanan & memelihara ketertiban serta kebersihan lingkungan wilayah kerja

PENANGGUNGJAWAB TATA USAHA

* Membuat daftar nama , alamat rumah , tanggal lahir , jenis kelamin dan pekerjaan korban bencanaAdministrasi penerima / pengeluaran bahan keperluan dapur umumdan peralatan / perlengkapan
* Melaksanakan pembukuan keuanganPembuatan / menyusun laporan

PENANGGUNGJAWAB PERALATAN / PERLENGKAPAN

* Menyiapkan dan melengkapi peralatan DU
* Pengadaan bahan untuk keperluan DU
* Mengatur penyimpanan logistik bahan kebutuhan dan perlengkapan DU
* Membuat daftar inventaris peralatan & perlengkapan
* Bertanggungjawab penerimaan dan pengeluaran logistik

PENANGGUNGJAWAB MEMASAK

* Mengelola bahan masakan hingga siap didistribusikan
* Memelihara ketepatan waktu makanDengan bantuan tenaga lokal menentukan menu makanan setiap hari sesuai selera yang membutuhkan ( para korban )

PETUGAS PENDISTRIBUSIAN

* Melaksanakan pembagian makan sesuai jumlah dengan cara yang baik dan tertib

PERALATAN & PERLENGKAPAN DU
Penyelenggaraan dapur umum dapat melayani korban ratusan atau ribuan orang dalam waktu yang tepat serta memenuhi gizi standar. Untuk melayani s/d 500 orang diperlukan 1 ( satu ) unit peralatan DU yang terdiri dari :

PERALATAN POKOK

* Langseng ukuran 25 kg sebanyak 2 bh
* Drum air ukuran 50 liter sebanyak 2 bh
* Panci ukuran besar sebanyak 2 bh
* Wajan ukuran besar sebanyak 2 bh
* Serok sebanyak 1 bh
* Susuk Wajan sebanyak 2 bh
* Sendok Nasi sebanyak 2 bh
* Sendok Sayur sebanyak 2 bh
* Tempat nasi sebanyak 2 bh
* Ceret/Teko besar sebanyak 3 bh
* Baskom besar sebanyak 3 bh
* Baskom kecil sebanyak 3 bh

PERALATAN PENUNJANG

* Ember plastik pakai tutup sebanyak 2 bh
* Ember plastik biasa sebanyak 3 bh
* Gayung air dari plastik sebanyak 2 bh
* Cobek batu sebanyak 2 bh
* Pisau dapu sebanyak 3 bh
* Golok sebanyak 1 bh
* Talenan sebanyak 2 bh
* Ayakan sebanyak 2 bh
* Drum air sedang sebanyak 1 bh
* Meja sebanyak 2 bh
* Tikar sebanyak 5 bh
* Tampah sebanyak 1 bh
* Tempat sampah sebanyak 2 bh
* Pembungkus nasi dan air minum secukupnya

LOKASI
Lokasi untuk Du diupayakan :

* Letak dapur umum supaya dekat dengan posko dan mudah dicapai/dikunjungi korban
* Higienis lingkungan cukup memadai
* Aman dari bencana
* Dekat dengan transportasi umum
* Dekat dengan sumber air
* Bangunan darurat kuat seperti Rumah atau Tenda regu / tenda peleton

CONTOH DAFTAR MENU

Hari 1
Pagi : Nasi, Tempe goreng, Urap
Siang : Nasi, Ungkep daging/tahu, Sayur lodeh, Pepaya
Malam : Nasi , Rempeyek, Tumis kangkung, Pisang
Hari 2
Pagi : Nasi, Dadar telor, Sambel tomat
Siang : Nasi, Rendang, Tumis sawi, Pisang
Malam : Nasi , Sambel Goreng, Tempe/Teri, Jeruk

DASAR PERAWATAN KELUARGA


Prinsip Kerja Seorang Pelaku PK :
1. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadiannnya:
  • Berperikemanusiaan
  • Bertanggungjawab
  • Selalu mengutamakan kepentingan si sakit
  • Selalu bersikap terbuka
2. Menunjukan kemanuan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
3. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit.
4. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
5. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas perawatan
6. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
7. Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas
8. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
9. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan.
10. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit juga transportasi.
11. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien.


Peralatan Perawatan Keluarga :

1. Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan dapat menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.

2. Perlengkapan PK sederhana :
a. Bagi Pelaku PK
  • Celemek
  • Peralatan mencuci tangan :
  1. Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain)
  2. Baskom (wadah menampung air)
  3. clemek
  4. Sabun dalam tempatnya (kalau perlu sikat tangan)
  5. Handuk tangan/serbet.
b. Bagi orang sakit
  • Peralatan tempat tidur
  1. Tempat tidur dan bantal
  2. Seprei, sarung bantal, kain perlak dan alas perlak (sedikitnya 2 set), selimut.
  3. Alat penopang kaki (improvisasi)
  • Peralatan mandi, buang air kecil (b.a.k), buang air besar (b.a.b)
  1. 2 ember
  2. 1 gayung
  3. Baskom
  4. 2 washlap
  5. 2 handuk
  6. Pasu najis
  7. Labu kemih
  8. Tissue
  9. Air mengalir (di botol, ceret, wadah lainnya)
  10. Sisir & alat rias (untuk wanita)
  11. Air hangat dalam wadah
  • Peralatan mencuci rambut
  1. Talang plastik / perlak
  2. Shampo
  3. Alat pengering rambut (hair dryer, kipas, dll)
  4. Handuk
  5. Sisir
  • Peralatan memelihara mulut
  1. Sikat gigi
  2. Pasta gigi
  3. Bengkokan / kaleng / wadah penampungan buangan.
  • Peralatan makan
  1. Baki berisi : piring, sendok, garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat diberi sedotan), serbet.
  2. Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri).
  • Peralatan medis
  1. Termometer
  2. Tensi meter
  3. Perban & Plester
  • Peralatan Kompres
  1. Washlap, air hangat atau air dingin
  2. Kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas.
  • Bahan lain yang diperlukan :
  1. Talk, minyak pelumas & cream pelembab kulit.
  2. Desinfectant / cairan pensucihama & antiseptict.
  3. bedak

PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA PINGSAN

Pingsan terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak berkurang.

Penyebab pingsan

  • Reaksi terhadap rasa nyeri.
  • Kelelahan.
  • Kekurangan makanan.
  • Dehidrasi.
  • Emosi yang hebat.
  • Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup.

Gejala dan tanda pingsan

  • Perasaan limbung.
  • Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
  • Lemas.
  • Keluar keringat dingin.
  • Menguap.
  • Dapat menjadi tidak respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
  • Denyut nadi lambat/lemah.

Penanganan pingsan

  1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
  2. Longgarkan pakaian.
  3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
  4. Periksa cedera lainnya.
  5. Beri selimut, agar badannya hangat.
  6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
  7. Bila tidak cepat pulih, maka:
    1. Periksa napas dan nadi.
    2. Posisikan stabil.
    3. Rujuk ke Fasilitas kesehatan

Tips Cara Menolong Orang Pingsan Tidak Sadarkan Diri - P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Arti Definisi / Pengertian Pingsan :

Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya.

Pada umumnya orang yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih. Orang yang pingsan butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar matahari. Oleh sebab itu amankan penderita pingsan ke tempat yang teduh dan tidak kerumuni orang banyak yang menonton saja.

Petunjuk teknis menghadapi dan membantu orang yang pingsan by organisasi.org :

- Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.

- Jika wajah orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.

- Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.

- Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.

- Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh terlalu ketat maka kita bisa mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan korban mudah bernafas serta udara bisa menyegarkannya. Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.

- Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.

- Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.

- Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.

NAMA-NAMA PUNGGAWA BESERTA TIM PENDOBRAK KAMI

PALANG MERAH REMAJA (PMR)
SMAN 2 PAMEKASAN

NO

NAMA

KELAS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

FARHANAH

HERLINA NUVITA P.

IMTIHANAH

NUR FAIZAH

JUFRIADI

EDO SETYAWAN

MOH. ILHAM

QORI NUR ISTIQOMAH

RISKIYAH

QURRATUL UYUN

ACH. ZINUR RIFKI

SYAIFUL ANAM

LINNAFILAH

SHERLY EKA R.

ANGGA KUSUMA

DIETA JUNIATURROFIQOH

FEBRIANI ERMATA DEWI

NOVIL

PUTRIANA AGUSTINI

WAHYUDI H.

SUSI FATMAWATI

HERLINA EKA R.

IKA SULISTYO R.

SELVI OKTAVIA U.

SUVIA

ZELDA DIAN S.

LEVINA F.

PURWOTO ADI K.

STELLA VALENTINA

MOH. SYAMSU

BAYU VALENTINO

JUFRIYANTO

MOH. FAIZAL H.

MASKUR EFENDI

CHANDRA R.

FANI KHAIRI A.

MOH. FERRY F.

ISMAWATI

SITI ARYANI A.

RENY ROSALINA

WINDI FITRIA R.

SITI ANJAR F.

ELLA LIATUL M.

PUPUT FIRDAUSI

NOERAINI WULANDARI

USWATUN H.

CHAIRANI U.

ANA FITRIANA

DHINTA W.

M. RIZAL W.

ANNISAK

DWI REDHA I.

MELIANA F.

AINUR ROSYIQOH

SOFI ARIANI

JERRY IVAN

SUCI YUDA P.

DWI AYU R. P.

KHOIRIYATUL LATIFAH

RIZMA UZLIFATUL JANNAH

R. NADIRA RIZKY Y.

ROM KITTIYAH

NONA DEASY M.

ALVI KAMALIYA

ALFAN ANDHIKA E.

RANI NURIT T.

JAMILATUS S.

NURQOMARADATUL L.

VIQI ADLAN GASSI

BAHRATUN

M. FAHMI

NURISY SYAMSY

RONI ANDIKA

R. EKA FITRI D. A.

R. A. YANI KARTIKA

MAGHFIROH ANDRIANI A.

FEBRIYANTO

WIRNAWATI

SITTI ROHMAH

MEDIANA MADINA

FIRMAN

EKA FAIZAH H.

HERU ALI SUHENDRI

NURUL FAJRIYAH

DERLY ALDION

SILVIA SUDARYATI

MUHARRINA ZUHRIYANNAIN

ANNI MISBAHUS

M. IRSYATUL FUAD

NURUL FAIZAH

NURUL AFRIDA

AYU IRMA

BAYAPRILIAN UTAMI

NUR DIANA SYARIFAH H.

INNI MAR’ATUL QONITAH

SUSANTI

SITTI NURUL HASANAH

SRI WAHYUNI

NUR HASANAH

YENY ARIANA SAVITRI

HASINATUL ASRAR A.

MUSTIKA MADURATNA

UMMI MAGHFIROH

FIKRIYA HASANAH

AINI WIRDANAWATI

HIKMATUS SOLEHAH

R. A. HEBBY HABIBAH

FITRIA AYU RAHMADHANI

SITTI MALEHAH

JAZILATUL HIKMIYAH

FEBRY PRASETIAWAN

NURUL KAMARIYAH

SELVIANA ANISA

QURRATUL AINI

ULFIATUS SHOLIHAH

DAHLIA SRI AGUSTINI

YUKE SEPTIYANTI H.

SITTI AMINATUL W.

AICE CITRA ANGRENI

ULFI MAGHFIRAH AGUSTINA

FITRI ANI FAJRIN

CAHYANING MEGAWATI

NUR FAJRIAH

NUR DIANA ULFA

WAHYU APRIANI

NURUL WAHIDAH

FADILUDDIN

FIKI TAUFIK K.

MISBAH

IMAM HIDAYAT

ANURINTA DEVI ARIYANTI

EKA INDIRA AGUSTIN

ZARLINA HARTONO

YENI INDRIANI

AMINATUS SOFIAH

NUR CHAULAH FITRIANY

FEBRIATUN RISDIAN

RIEKE PRASTIKA PUTRI

FITRIA NINGSIH

NOR FATIMAH

ANIS DESTIYANA

UTARI DIAH PRATIWI

DEDO TRI H.

KINANAH MAULIDA

INDAH LISTIOWARNI

R. SERA AULIA RISKA

SULFATUL WAMMAH

AINUR RAHMAN

FACHRIZAL V. M.

WELLY AGUSTI APRIYANI

AMELIA RITA

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XII

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

XI

X-1

X-1

X-1

X-1

X-1

X-1

X-1

X-1

X-1

X-2

X-2

X-2

X-2

X-2

X-2

X-2

X-2

X-2

X-3

X-3

X-3

X-3

X-3

X-3

X-3

X-3

X-3

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-4

X-5

X-5

X-5

X-5

X-5

X-5

X-5

X-5

X-5

X-5

X-6

X-6

X-6

X-6

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-7

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-8

X-9

X-9