Tips Siaga Bencana

A. WASPADA DEMAM BERDARAH

Apa itu Demam Berdarah?

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus) dan dapat menyebabkan KEMATIAN.

Di mana Nyamuk Demam Berdarah Berkembang Biak?

Di tempat-tempat penampungan air bersih di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan kita, seperti : bak mandi/WC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga/pot tanaman air, kaleng bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik yang dibuang di sembarang tempat, talang air yang rusak dan saluran air hujan yang tidak lancar, pagar atau potongan bambu yang berlubang, dsb.

Apa tanda/gejalanya?

  • Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari.
  • Tampak lemah dan lesu.
  • Timbul bintik-bintik merah pada kulit.
  • Sering terasa nyeri di ulu hati.
  • Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit.
  • Kadang terjadi muntah atau berak darah.
  • Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian.

Apa yang harus dilakukan?

1. Jika ada gejala tersebut di atas, maka :

  • Beri minum sebanyak mungkin.
  • Kompres agar panasnya turun.
  • Berikan obat penurun panas, misalnya Paracetamol.
  • Segera bawa ke Poliklinik, Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat!

2. Berantas jentik dan hindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara 3M Plus yaitu :

  • Menguras tempat-tempat penampungan air (bak mandi/WC, tempayan, ember , vas bunga , dsb) seminggu sekali.
  • Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong dan drum.
  • Mengubur barang-barang bekas yang ada di sekitar atau di luar rumah yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan tempurung kelapa.
  • Menaburkan bubuk abate atau altosid 2-3 bulan sekali di tempat air yang sulit dikuras atau tempat sulit air.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Cegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, memakai obat repelant, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi dsb.

    (Sumber : Brosur WASPADA DEMAM BERDARAH CEGAH DENGAN 3M PLUS!, oleh : Pusat Komunikasi Publik Setjend Depkes RI )


B. ”TANGGAP” FLU BURUNG DAN WASPADA FLU BABI

Mari proaktif membantu Pemerintah menjalankan "TANGGAP" FLU BURUNG serta WASPADA terhadap FLU BABI dengan melakukan langkah-langkah berikut ini

Flu Burung:

  1. Jangan sentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan pakai sabun dan laporkan ke kepala desa.
  2. Cuci tangan dan juga peralatan masak anda dengan menggunakan sabun, sebelum makan atau memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.
  3. Pisahkan unggas dari manusia dan pisahkan unggas baru dari unggas lama selama dua minggu.
  4. Periksakan ke puskesmas jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
  5. Bagi yang beresiko tinggi (pemotong/penjual/pembeli unggas, pemelihara unggas, petugas laboratorium/tenaga medis yang menangani pasien flu burung, pekerja peternakan, dsb) :
  • Agar selalu memakai pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan kaca mata (goggles) pada saat bekerja.
  • Setelah selesai, lepaskan semua pelindung kemudian cuci tangan dengan sabun/desinfektan dan air.
  • Cucilah tangan dengan air dan sabun tiap kali sesudah bersentuhan dengan unggas.

Flu Babi:

Virus Influenza A H1N1 atau yang dikenal dengan Flu Babi ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Saat ini sebagian besar kasus adalah ringan dan dapat sembuh dengan baik.

Masyarakat haruslah senantiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan mengeringkan dengan tisue atau lap bersih. Melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila sakit dengan gejala Influenza supaya mengenakan masker dan tidak berdekatan dengan anggota keluarga yang lain dan segera menghubungi petugas kesehatan. Menghindari bepergian apabila sakit dan berhati-hati bila berkunjung ke luar negeri.

(Sumber : Buku TANGGAP FLU BURUNG!!!, oleh : Pusat Komunikasi Publik Setjend Depkes RI, www.pmi.or.id dan www.depkes.go.id)



C. MENGHADAPI ANGIN PUTING BELIUNG

SEBELUM DATANGNYA ANGIN

  1. Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat
  2. Waspadalah terhadap perubahan cuaca
  3. Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.
  4. Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut:
    1. Langit gelap, sering berwarna kehijauan.
    2. Hujan es dengan butiran besar
    3. Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar
    4. Suara keras seperti bunyi kereta api cepat
  5. Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan ( bunker ) bila ada angin topan mendekat

PADA SAAT DATANGNYA ANGIN

  1. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan ( bunker )
  2. Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah, jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan. Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung semakin aman. Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher anda. Jangan pernah membuka jendela.
  3. Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan, kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah disebutkan di atas.
  4. Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang anda harus lakukan adalah sebagai berikut:
    1. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan anda
    2. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah
    3. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat.
    4. Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius

Sumber : FEMA ( Federal Emergency Management Agency ) dan www.pmi.or.id

D. TIPS MENGHADAPI BANJIR

SEBELUM BANJIR
  • Kerja bakti membersihkan saluran air

  • Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk

  • Membuang sampah pada tempatnya

  • Menyediakan bak penyimpanan air bersih

SAAT BANJIR

  • Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi

  • Matikan peralatan listrik/sumber listrik

  • Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman

  • Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum

  • Terlibat dalam pendistribusian bantuan

  • Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan

  • Menggunakan air bersih dengan efisien

Sesudah Banjir

  • Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah

  • Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN )

  • Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali

  • Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)


E. TIPS MENGHADAPI BAHAYA LETUSAN GUNUNG API


SEBELUM LETUSAN:

  1. Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta bagan alur keadaan darurat
  2. Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu :
    - Lahar dan banjir bandang
    - Longsor dan hujan batu (material gunung api)
    - Gempa bumi
    - Hujan abu dan hujan asam
    - Tsunami
  3. Lakukan rencana evakuasi
    - Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api,
    harus ingat route mana yang aman untuk dilalui.
    - Bentuk komunitas bahaya bencana gunungapi
    - Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya yang
    dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk berkumpul
    dalam keluarga jangan terpisah.
    - Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai ‘hubungan
    keluarga’ sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk kontak jarak jauh.
    Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor telepon
    anggota keluarga yang lain.
  4. Buatlah persediaan perlengkapan darurat seperti :
    - Batere/ senter dan extra batu batere
    - Obat-obatan untuk pertolongan pertama
    - Makanan dan air minum untuk keadaan darurat.
    - Pembuka kaleng
    - Masker debu
    - Sepatu
    - Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.
  5. Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.
  6. Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunungapi berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunungapi akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang dan lakukan secepatnya

SELAMA LETUSAN:

  1. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
  2. Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.
  3. Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah :
    - Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran
    - Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
    - Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung
  4. Apabila berada di ruang terbuka:
    - Cari ruang perlindungan .
    - Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola.
    - Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar.Cari tempat
    yang lebih tinggi terutama
    - Lindungi diri anda dari hujan
    - Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana
    - Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda
    - Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi pernapasan
    anda
    - Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar
  5. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api
  6. Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar dan banjir bandang, kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus. Hindari lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat membawa maut.
  7. Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan jauhi jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar , membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat membakar tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau televisi mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api

PASCA LETUSAN:

  1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.
  2. Apabila berada di luar ruangan:
    - Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat mengiritasi system pernapasan
    anda.
    - Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
    - Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.
    - Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi
    - Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.
  3. Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.
  4. Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
  5. Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.
  6. Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
  7. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan seperti orang tua, orang yang cacat fisik, anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan sebagainya

F. TIPS MENGAHADAPI TSUNAMI DI LAUTAN


  • Informasikan pada penumpang kapal untuk tetap tenang dan tidak panik.

  • Bila Anda berada di kapal yang besar di lautan dan mendengar adanya peringatan akan terjadinya tsunami, segera informasikan kepada nakhoda kapal untuk gerakkan kapal Anda menuju air yang lebih dalam. Jangan kembali ke pelabuhan karena Tsunami dapat menyebabkan perubahan yang cepat pada ketinggian air dan bahaya yang tak terduga di pelabuhan.

  • Mengingatkan pada nakhoda kapal untuk selalu melakukan kontak dengan pihak otoritas pelabuhan untuk mendapatkan arahan mengenai pergerakan kapal. Dapat kembali ke pelabuhan bila kondisi pelabuhan cukup aman untuk navigasi dan berlabuh

  • Namun bila Anda berada di dalam kapal yang kecil, segera menuju dermaga dan berlari menuju tempat yang tinggi merupakan satu-satunya pilihan, karena gelombang tsunami akan dengan mudah menghancurkan kapal-kapal kecil.

G. TIPS MENGAHADAPI TSUNAMI DI DARATAN

  • Tetap tenang dan tidak panik.
  • Ikuti instruksi/petunjuk dari petugas yang berwenang (polisi, hansip atau petugas lain)
  • Jauhi tempat-tempat rendah dan segera pergi menuju tempat yang lebih tinggi.
  • Bila Anda berada di rumah, pastikan seluruh keluarga Anda mengetahui adanya ancaman bahaya ini dan segera pergi menuju tempat yang aman.
  • Bila Anda berada di pantai atau di dekat lautan dan merasakan adanya gempa bumi, segera pergi ke lokasi yang lebih tinggi. JANGAN menunggu sampai peringatan tsunami di umumkan.
  • Bila Anda berada di hotel atau gedung tinggi yang terletak di tempat yang rendah, segera berlari ke bagian atas hotel/gedung.

H. LANGKAH-LANGKAH PENYELAMATAN SAAT TERJADI GEMPA

  1. Tetap tenang dan tidak panik.
  2. Segera berlindung di bawah meja/ranjang, kusen pintu dan gunakan pelindung kepala.
  3. Segera matikan peralatan yang menggunakan tenaga listrik, gas, kompor dan lampu, untuk menghindari bahaya kebakaran.
  4. Membunyikan tanda bahaya (sirene atau tanda lainnya).
  5. Arahkan pengunjung keluar gedung melalui pintu dan tangga darurat.
  6. Jangan mempergunakan lift.
  7. Lakukan evakuasi pasien dan korban lainnya. Catatan : Waspada terhadap terjadinya bencana susulan !!! (Tsunami, banjir, kebakaran dan lain-lain).
Sumber : Brosur “Cegah Jatuhnya Korban Akibat Gempa” yang dibuat oleh PPK Setjen Depkes dan www.pmi.or.id

Tanda - tanda terjadinya TSUNAMI (eits....bukan nama orang lho)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwCZ8wycG2RaWfPiawCDplPSDszDkZu5HUx3BmGU2xuQUZG3bSQ6HqYURGCL2zu3I7YLu7tLlUgv1UQo9h_QDkbO8d5FQqTo7BkBrbVmtocLD87hbFthqtrjH4uYWgVNImQ9hgQEt1C5E/s1600/tsunami2-01_small.jpg
Ada baiknya ada mengetahui tanda tanda terjadinya tsunami agar nantinya bisa mengenali sedini mungkin bencana alam yang sering diidentikkan dengan banyaknya korban jiwa yang direnggut akibat hal tersebut. Tsunami memang seringkali masih menjadi ketakutan tersendiri khususnya bagi masyarakat yang hidup didekat pantai atau perairan luas. Apalagi peristiwa Tsunami Jepang yang baru saja terjadi dan telah menelan ribuankorban tewasDahsyatnya Tsunami tersebut sebisa mungkin dikenali dengan mengetahui tanda tanda terjadinya tsunami seperti yang tertera dibawah ini. Peringatan akan tsunami seperti sms tsunami, peringatan dini yang berupa sirine dan pemberitaan di media diharapkan juga mampu memberikan informasi yang benar ikhwal akan terjadinya gempa dan bencana tersebut. Untuk itu dibawah ini ada beberapatanda yang biasanya terjadi sebelum air besar melanda dan menyapu apa yang ada didekatnya dan akhirnya dikenal dengan nama tsunami


1. Diawali adanya gempa bumi
Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan di daerah Anda.


2. Dengarkan suara-suara gemuruh
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.


3. Perhatikan penurunan air laut
Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombangtsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.


4. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.


Informasi diatas adalah tanda umum dan mungkin ada juga ada beberapa tanda khusus yang bisa dipelajari selanjutnya